KOTABARU - Kasdim 1004/Kotabaru, Mayor CZI Suyadi, menghadiri acara Pertemuan Remaja Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (Permata CAI) ke 43 dan sekaligus memberikan sosialisasi bela negara kepada ratusan Santri Pondok Pesantren At Taqwa, bertempat di Mesjid At Taqwa Desa Sebelimbingan Kabupaten Kotabaru, Rabu (29/06/2022)
Dalam materinya, Mayor CZI Suyadi menuturkan, era saat ini yaitu era globalisasi dengan kemajuan tekhnologi dan informasi yang luar biasa, menjadikan dunia tanpa batas. Kemajuan tekhnologi informasi banyak menawarkan budaya baru yang mana jika tidak berhati-hati akan menggeser budaya bangsa.
“Fakta yang terjadi saat ini Pancasila terlupakan, hal ini dibuktikan dengan banyak masyarakat yang lupa teks Pancasila, tidak ada lagi P4, tawuran antar pelajar, bangga dengan budaya asing, pertikaian antar agama, lebih bangga terhadap negara lain, mengutamakan kepentingan pribadi/golongan, gotong royong mulai pudar, gaya hidup mewah, narkoba dan kriminal, ” paparnya.
Baca juga:
Panggil Namaku 'Siti'
|
Masih Kasdim, bela negara harus dilakukan seluruh komponen warga negara Indonesia untuk mencegah dan mengantisipasi segala bentuk tantangan, hambatan, gangguan dan ancaman.Kasdim melanjutkan, bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI, guna meniadakan setiap ancaman yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa.
“Nilai-nilai yang dikembangkan dalam bela negara adalah cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, memiliki kemampuan awal bela negara, ” imbuhnya.
Mayor CZI Suyadi berpesan, sebagai generasi tunas bangsa harus paham nilai perjuangan bangsa, memiliki disiplin tinggi, memiliki keyakinan akan kebenaran dan kesaktian Pancasila sebagai ideologi dan falsafah hidup.
“Tetap bertegang teguh pada adat istiadat dan nilai budaya bangsa, memiliki kasih sayang sesama dan membangun kerukunan, memiliki sopan santun, menghargai orangtua, guru dan sesama, ” tutupnya. (pen1004)